Selasa, 10 April 2012 0 comments

Ya Rabb ...



Ketika seseorang dilanda kegelisahan, disitulah ia akan mencari obat penenang. Ketika seseorang sedang ditimpa musibah, disaat itulah ia akan mencari pertolongan. Ketika seseorang diadili akibat kesalahannya, disaat itulah ia mempertaruhkan kepercayaan terhadap dirinya dan Tuhannya. Dan sesungguhnya hanyalah Engkau -Ya Allah- obat penenang paling mujarab, hanyalah Engkau –Ya Allah- penolong yang setia. Gejolak jiwa seseorang akan tertumpu pada ujungnya hingga ia akan menyebut nama-Mu. Ketika musibah melanda, disitulah menurutnya Engkau sangat dekat. Disaat ia membutuhkan pertolongan, disaat itulah menurutnya Engkaulah yang pantas menjadi tempat peraduannya.
                Ya Allah, Engkaulah Maha Penyabar. Amarah-Mu tak hancurkan tubuhnya yang berlumuran dosa. Engkau biarkan manusia menghabiskan tegukan arak. Engkau tak menghentikan langkah seorang pelacur yang hendak berjalan ke tempat kerjanya. Engkau tak mengutuk pemimpin yang semaunya sendiri berbuat zalim. Engkau beri kesempatan untuknya guna bertaubat, hingga tiba waktunya Engkau memanggilnya. Waktu yang sedikit namun banyak yang menginginkannya. Tuntunlah hamba Ya Rabb …
Senin, 02 April 2012 0 comments

Seputar TRANSPLANTASI

Pengertian TRANSPLANTASI
            Transplantasi berasal dari bahasa Inggris to transplant,  yang berarti to move from one place to another,  bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Adapun pengertian menurut ahli ilmu kedokteran, transplantasi itu ialah : Pemindahan jaringan atau organ dari tempat satu ke tempat lain. Yang dimaksud jaringan disini ialah : Kumpulan sel – sel (bagian terkecil dari individu) yang sama mempunyai fungsi tertentu.

            Yang dimaksud organ ialah : Kumpulan jaringan yang mempunyai fungsi berbeda sehingga merupakan satu kesatuan yang mempunyai fungsi tertentu seperti jantung, hati, dan lain-lain.

PEMBAGIAN TRANSPLANTASI
            Melihat dari pengertian di atas, kita bisa membagi tranplantasi itu pada dua bagian:
1.      Transplantasi jaringan seperti pencangkokan cornea mata.
2.      Transplantasi organ seperti pencangkokan ginjal, jantung, dan sebagainya.
Melihat dari hubungan genetic antara donor (pemberi jaringan atau organ yang ditransplantasikan) dan resipien (orang yang menerima pindahan jaringan atau organ), ada 3 macam pencangkokan :
1.      Auto transplantasi, yaitu transplantasi dimana donor resipiennya satu individu. Seperti orang yang pipinya dioperasi, untuk memulihkan bentuk, diambilkan daging dari bagian badannya yang lain dalam badannya sendiri.
2.      Homo transplantasi, yakni dimana transplantasi itu donor dan resipiennya individu yang sama jenisnya, (jenis disini bukan jenis kelamin, tetapi jenis manusia dengan manusia).
Pada homo transplantasi ini bisa terjadi donor dan resipiennya dua individu yang masih hidup; bisa juga terjadi antara donor yang telah meninggal dunia yang disebut cadaver donor, sedang resipien masih hidup.
3.      Hetereo transplantasi  ialah yang donor dan resipiennya dua individu yang berlainan jenisnya, seperti transplantasi yang donornya adalah hewan sedangkan resipiennya manusia.
Pada auto transplantasi hampir selalu tidak pernah mendatangkan reaksi penolakan, sehingga jaringan atau organ yang ditransplantasikan hampir selalu dapat dipertahankan oleh resipien dalam jangka waktu yang cukup lama. Pada homo transplantasi dikenal 3 kemungkinan:
1.      Apabila resipien dan donor adalah saudara kembar yang berasal dari satu telur, maka transplantasi hampir selalu tidak menyebabkan reaksi penolakan. Pada golongan ini hasil transplantasinya serupa dengan hasil transplantasi pada auto transplantasi.
2.      Apabila resipien dan donor adalah saudara kandung atau salah satunya adalah orang tuanya, maka reaksi penolakan pada golongan ini lebih besar daripada golongan pertama, tetapi masih lebih kecil daripada golongan ketiga.
3.      Apabila resipien dan donor adalah dua orang yang tidak ada hubungan saudara, maka kemungkinan besar transplantasi selalu menyababkan reaksi penolakan.

Pada waktu sekarang homo transplantasi  paling sering dikerjakan dalam klinik, terlebih-lebih dengan menggunakan cadaver donor, karena:
1.      Kebutuhan organ dengan mudah dapat dicukupi, karena donor tidak sulit dicari.
2.  Dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat, terutama dalam bidang immunologi, maka reaksi penolakan dapat ditekan seminimal mungkin.

Pada hetero transplantasi hampir selalu menyebabkan timbulnya reaksi penolakan yang sangat hebat dan sukar sekali diatasi. Maka itu penggunaannya masih terbatas pada binatang percobaan. Tetapi pernah diberitakan adanya percobaan mentransplantasikan kulit babi yang sudah di-iyophilisasi untuk menutup luka bakar yang sangat luas pada manusia.

Sekarang hampir semua organ telah dapat ditransplantasikan, sekalipun sebagian masih dalam taraf penggunaan binatang percobaaan, kecuali otak, karena memang teknisnya masih sulit. Namun demikian pernah diberitakan bahwa di Rusia sudah pernah dilakukan percobaan mentransplantasikan “kepala” pada binatang dengan hasil baik.

Bermula dari sebuah pertanyaan mengenai bagaimana hukum transplantasi organ babi (khinzir) untuk menggantikan organ sejenis/lainnya pada manusia?. Pertanyaan ini timbul dari sebuah hasil riset ilmiah yang berhasil
0 comments

Pagi Yang Cerah


Pagiku cerah bila ku pergi ke dapur kuliah lalu sarapan. Meski yang aku makan disana nanti hanyalah sepotong roti dan keju,entah apa yang membuatku bersemangat. Perasaankulah yang lapar dengan suasana, suasana yang nantinya dapat kukenang sepanjang masa.Untuk kuceritakan nanti di masa tua penuh kekeringan. Hanya usaha dan jerih payahku di saat ini yang dapat membasahinya.
Sambil duduk melingkar bersama teman-teman, ditengah-tenagahnya segelas susu hangat kita minum bersama-sama. Senang sekali rasanya. Pagi yang benar-benar cerah, secerah mentari menerangi bumi pertiwi ini.
Dalam kehidupan banyak sekali kesempatan. Kesempatan it kadang berhalangan datang untuk yang kedua kali. Pagi ini adalah kesempatan untuk sejenak berimajinasi. Berfikir tentang hal yang biasanya datang secara tiba-tiba. Semacam lintasan petir yang cepat datang dan cepat pula menghilang. Jika boleh aku menyebutnya, aku sebut ini adalah wahyu. Ya, imajinasi itu terkadang manis tuk didengar, indah tuk diungkapkan. Tapi, apalah daya bila tak secepat kilat pula kita mengikatnya dengan sebuah pena dan kertas. Kadang pula imajinasi itu kotor menjijikkan. Mungkin yang kedua ini adlah bisikan nafsu dan setan. Tak akan pernah melintas dalam pikiranku bahwa silsih bergantinya alam semesta, dari siang kembali malam, dari duduk kemudian berjalan kembali lagi duduk. Itu semua secara spontan memberitahukanku akan arti perubahan. Pagi memberitakan akan adanya siang. Pagi memberi isyarat akan datangnya siang. Pagi mengenalkanku siapa itu siang.
Dalam lima menit, roti berselaikan keju sudah kulahap habis. Cepat sekali aku memakannya. Entah menu sarapannya yang sedikit ataukah aku yang memang sedang bersemangat. Menurutku ini hal yang wajar. Karena roti panjang kurus yang hanya berukuran panjang satu jengkal setengah ini dihabiskan dalam waktu lima menit. Durasi pendek yang cukup melatih perutku untuk terbiasa bersikap menerima. Wah, rasanya ini kewajaran. Apalagi sesekali aku mendorong lidah melicinkan permukaannya dengan meneguk susu, satu sampai tiga kali tegukan. Semacam pelumas yang bekerja menjaga kestabilan panas mesin. Seusai roti kulahap habis, giliran aku bermain-main kata, memulai paragraf baru dalam sebuah percakapan. Meski sudah kumulai saat pertama aku duduk. Namun, rasanya tak sempurna bila lorong tenggorokanku sedang berdatangan berjubel-jubel tamu makanan. Sebaiknya aku lebih memilih mengalah, membiarkan dulu sejenak, tenggorokanku ini sedang asyik bersalaman menyambut tamu-tamunya. Percakapan telah dimulai. Saatnya aku menggali jurang-jurang kosong untuk aku isi dengan hasil buruan ilmu. Saatnya aku memasang panel-panel surya untuk aku simpan didalamnya sejuta energi ilmu yang nantinya akan aku manfaatkan. Saatnya Bergerak !!
Kamis, 22 Maret 2012 0 comments

الفصل الأول : كلمة الاجتهاد والمعاصر

‌أ.    كلمة الاجتهاد  :
       الاجتهاد في اللغة  : مأخوذ من الجَهْد بفتح الجيم وضمها وهو الطاقة والمشقّة([1]) ، فيختص بما فيه مشقة ؛ ليخرج عنه ما لا مشقة فيه . تقول  : أجتهد في حمل الحجر ، ولا تقول  : أجتهد في حمل الريشة . وقد يطلق لغةً أيضا على استفراغ الوسع في تحصيل الشيء([2]) . فالاجتهاد في علوم الدين ليس مجرد دراسة في أوقات الفراغ أو لقضاء الوقت في المجالس أو للحصول على شهادة ، ولكنه أخذ النفس ببذل الطاقة وتحمل المشقة بحيث يجتهد الطالب نفسه أو يبلغ جهده في الطلب . فمن فعل ذلك فهو مجتهد من جهة اللغة . ولكن جرى اصطلاح الفقهاء والأصوليين على أنّ المجتهد هو من تجاوز المراحل الأولى من الاجتهاد بمعنى العام في اللغة ووصل إلى مرتبة في العلم تمكّنه من استنباط الأحكام من الكتاب والسنة ويكون قادراً على استعمال آلات الاجتهاد . 
       والاجتهاد عند اصطلاح الأصوليين  : بذل المجتهد وسعه في طلب العلم بالأحكام الشرعية بطريق الاستنباط([3]) . ومن هذا التعريف الاصطلاحي للاجتهاد ، يتبين أربعة أشياء :
1.    أن يبذل المجتهد وسعه ، أي  : يستفرغ غاية جهده بحيث يحسّ من نفسه من العجز عن المزيد عليه .
2.    أن يكون الباذل جهده مجتهداً ، أما غيره فلا عبرةَ بما يبذله من جهد ؛ لأنه ليس من أهل الاجتهاد . وإنما يكون مقبولاً إذا صدر من أهله .
3.    أن يكون هذا الجهد لغرض التعرف على الأحكام الشرعية العلمية دون غيرها ، فلا يكون الجهد المبذول للتعرف على الأحكام اللغوية أو العقلية أو الحسية من نوع الاجتهاد الاصطلاحي عند الأصوليين .
4.    يشترط في التعرف على الأحكام الشرعية أن يكون بطريق الاستنباط ، أي  : نيلها واستفادتها من أدلتها بالنظر والبحث فيها . فيخرج بهذا القيد حفظ المسائل أو استعلامها من المفتي أو بإدراكها من كتب العلم ، فلا يسمى شيء من ذلك اجتهاداً في الاصطلاحي([4]) .
‌ب.    العلاقة بين المعنى اللغوي والمعنى الاصطلاحي :
بعد أن نعرف الحد اللغوي والاصطلاحي للاجتهاد ، يقول الدكتور نادية شريف العمري  : (( إن المعنى الاصطلاحي لم يبتعد عن المعنى اللغوي ، كما هو واضح من ذكر التعريفين ، فالتوافق ظاهر ، ونقطة الالتقاء بينهما واضحة ، وهي المبالغة في كلا الاستعمالين ويمكننا أن نقول : إن بين المعنيين عموم وخصوص مطلق ، أما استعمالها في الاصطلاح الأصولي فهو مختص ببذل الوسع لاستنباط الحكم الشرعي . وهذا هو الشأن في علاقة التعريف اللغوي بالتعريف الاصطلاحي غالباً))([5]) .
‌ج.   كلمة المعاصر :
والمعاصر أصله عَصْرٌ مثلّث و بضمتين  : الدهر بمعنى اليوم([6]) . والمعاصر : هو الذي يكون معك في عصر واحد ، أو في العصر الحاضر([7]) . ويستعمل أحيانا لفظ الحديث مكان المعاصر . ويطلق في لغة معجم الفقهاء هو الزمن المنسوب لشخص : كعصر النبي  ﷺ ، أو المنسوب لدولة : كعصر الأموِيّين ، أو المنسوب لتطوّرات الطبيْعيّة أو اجتماعية : كعصر الذرَّة أو عصر الكمبيوتر ، أو المنسوب إلى الوقت الحاضر : كالعصر الحديث([8]) . والمراد بالاجتهاد المعاصر في هذا البحث هو  : بذل الوسع في تحصيل حكم شرعي من المسائل الواقعة في عصرنا الحالي ؛ بناءً على عدم النص الصريح بطريق الاستنباط . فقد ظهر في هذا العصر كثير من الوقائع المستجدات والحوادث المختلفة بتطور الزمان وتغير المجتمع في البلاد الإسلامية كلها .


[1] -  الفيروزآبادي ، القاموس المحيط ، مادة [ج ه د] ، ص249 .
[2] -  أحمد ، النفحات على شرح الورقات ، ص163 .
[3] -  عبد الكريم ، الوجيز في أصول الفقه ، ص 317 .
[4] -  عبد الكريم ، الوجيز في أصول الفقه ، ص317 .
[5] -  نادية شريف ، الاجتهاد في الإسلام ، ص33 .
[6] -  الفيروزآبادي ، القاموس المحيط ، مادة (ع ص ر) ، ص397 .
[7] -  الكرمي ، الهادي إلى لغة العرب ، ج 3 ص219 .
[8]معجم لغة الفقهاء ، روا قلعة و حامد ، ص314 .
0 comments

الاجـتهــــــــاد المعـــــــــــاصر



المقــــــــــدمة
الحمد لله الذي أنزل على عبده الكتاب ولم يجعل له عوجا قيما لينذر بأسا شديدا من لدنه ويبشر المؤمنين الذين يعملون الصالحات أن لهم أجرًا حسنا . والصلاة والسلام على سيدنا محمّد القائل  : (( إذا حكم الحاكم  ، فاجتهد وأصاب  ، فله أجران  . وإذا حكم  ، فاجتهد فأخطأ  ، فله أجر واحد )) ، وعلى آله وأصحابه أجمعين  .
أما بعد ، فقال الله تعالى : ﭻ  ﭼ  ﭽ  ﭾ  ﭿ   ﮀ  ﮁ  ﮂ  ﮃ  ﮄ  ﮅ  [المائدة  : 3] وذلك يعني أن الله تبارك وتعالى قد أكمل دينه للأمة الإسلامية وأتم بذلك نعمته عليها . وإكمالُ الدين يعني استقلال الشريعة بأصولها وفروعها ، واستغناءَ المسلمين عن أن يسْتورِدوا أنظمةً من أيّ تشريع أرضيٍّ ، كما يعني الدوام والخلود لهذه الشريعة لتحكم في حياة الناس مادمت الحياة قائمةً . ومن أجل اتسمت به الشريعة الإسلامية من سمات أبرزها العموم والخلود ، كانت أحكامها شاملةً لكافة ميادين الحياة البشرية . والشمول لا يقصد به أنه قد نص على حكم كل واقعة مما يستجد ويستحدث من أمور مستقبلة ، وإنما هو أن الشريعة أتت بالمبادئ العامة والقواعد الأساسية والخطوط العريضة لتنْدرج تحتها كافة القضايا ، والأمور التي تتغيّر بتغير الأزمان والعادات والأعراف والبيئات .
ومن هنا كان منصب الاجتهاد في الشريعة فرضاً على الأمة ؛ لأنها بواسطته تسير في حياتها على شريعة الله ، وتحتكم إليه . ولهذا ، فقد اهتمّ الأصوليون بالاجتهاد باعتباره مظهر أحكام الله تعالى في الوقائع التي لم يرد نص صريح . يُضاف إلى هذا ، أن الوقت المعاصر  - بما فيه وقائع جديدة وحوادث مختلفة ومشكلات كثيرة -  يحتاج إلى اجتهاد المجتهدين ، وفكر الباحثين المؤمنين ، ونظر العاملين  المخلصين المعتصمين بكتاب الله سبحانه وتعالى وسنة رسول الله  ﷺ . وهؤلاء جميعا لا يبْنون على غير أساس ، ولا يشيدون على غير قواعد راسية ، ولا يفتون دون اعتماد على نص صريح مؤيّد بتشريع عمليّ ممن بلغ الأمانة ، وأدّى الرسالة وشقّ الطريق وأنار السبيل وبثّ في الأمة حب التحاكم إلى كتاب الله وسنة الرسول  ﷺ .

التمهيــــــــــــد
سبب اختيار هذا الموضوع
            لا شك ولا ريب ، أن الاجتهاد أمر ضروري . ولابد على كل مسلم أن يعرف الأحكام الشرعية . ومعرفة ما يتعلق بها أمر ضروريّ أيضا ؛ لكي يعرف كيفية الاستدلال بها . والاجتهاد هو أساس الطريق في مباني هذه الأحكام إذا لم يوجد فيها نصٌّ صريحٌ خاصةً . فلأجل ذلك ، أقوم بهذا الجهد بعبارة مختصرة ، ومعلومة محدودة ، موضّحا على القارئ فيما يتعلق بالاجتهاد في عصرنا الحاضر .
أهداف البحث
نهدف بهذا البحث إلى تضميم الأمور المتعلقة بكيفية الاجتهاد المعاصر ، وجمع أنواع أفكار العلماء في عصرنا هذا ؛ لكي نعرف مناهجهم في البحث بالنصوص المتعلقة بالأحكام على النوازل المعاصرة خاصةً ، وتسهيلًا على المبتدئين مثلي في استعداده بالتبحّر على الجهد بالاجتهاد .
مشكلة البحث
1.    ظهور المسائل التي لم توجد عليها الأحكام بالنص في النوازل المعاصرة .
2.    أوهم الناس على أن الاجتهاد شيء مخيف .
3.    إبعادهم عن النظر والتدبّر في الأحكام الشرعيّة بسبب ذلك التوهّم .
أهمية البحث
ومن أهمية هذا البحث ، معرفة الأشياء المتعلقة بالاجتهاد خاصة في الوقت الحاضر -  من معرفة معناه ، ومَنْ هو المجتهد ، وعدد شروطه ؛ لكي نعرفه بالوضوح ونُطبِّقه في حياتنا ؛ لأن الاجتهاد أمر مهم في الدين ، فلا شك أن دراسته أمر مهم أيضا بقطع النظر عن تغير الزمان والمكان . فكما عرفنا بأن الأحكام الشرعيّة ليست كلها واضحةً ، بل يوجد في بعض الأحكام ما يحتاج إلى جهد المسلمين بأن يستنبطوا من نصوصه بأدلة أخرى حتى تصير واضحة  بينهم ، ولا شك بعمل ذاك الاجتهاد .

مناهج البحث
ينحصر هذا البحث على طريقة التي نسلكها حسبَ معرفتنا عن مناهج البحث العلمي المعتبَرة خلال دراستنا في الكليّة . نستطع أن أحدِّد خطوات المنهج في النقاط التالية :
1.    تحديد المصادر وجمع المادة :
أعني جمع النصوص والأقوال اللازمة لهذا البحث من مصادر القديمة والحديثة ، وخصوصا من القرآن الكريم والحديث النبوي اللذان هما أساسان من ظهور تلك الأقوال .
وسنفصّلها بصورة واضحة من كتب التفسير التي نعتمدها في تأويل الآيات ، وكتب الحديث ؛ متونه وروايته ، وكتب الأصولي من العلماء المتقدمين كالإمام الغزالي (505هـ) ، والمتأخرين كالإمام الشاطبي (790هـ) والإمام الشوكاني (1250هـ) ، والمعاصرين كالدكتور محمد سعيد البوطي ود/عبد الكريم زيدان ، وكتب البحوث الحديثية مثل ((اجتهاد الرسول)) للدكتور نادية شريف العمري ، وكتب مساعدة ككتب اللغة والتاريخ والفقه .
وما نقلتُه من هذه الكتب قد سجّلت في أسفل الصفحة عنوان الكتاب المنقول منه ، ورقم الصفحة ، واسم المؤلف . وفي آخرها عدد من أهم المراجع في هذا البحث منـ : اسم المطبعة ، ومكانها ، وسنة الطباعة .
2.    تقسيم البحث وترتيب فصولها :
فيحتوي هذا البحث على خمسة فصول وهي :
الفصل الأول    : كلمة الاجتهاد والمعاصر .
يبحث عن معنى  الاجتهاد لغةً واصطلاحاً وعلاقتهما وما يقتضي بهذين المعنيَين .
الفصل الثاني     : الاجتهاد تحت ضوء القرآن والسنة .
يبين عن بعض الأدلة القرآنية والسنية التي يُستنبط بهما على حكم الاجتهاد .
الفصل الثالث  : المهمات حول المجتهد .
ثم يشرع في هذا الفصل على شخصيّة المجتهد و شروطه و تطوراته من عصر إلى عصر .
الفصل الرابع    : آلات ومجالّ الاجتهاد .
يبحث عن أنواع أدلة الأحكام التي هي آلة الاجتهاد وتقسيمِها بحسب اتفاقها واختلافها . وفيه ، ذكرنا مجالّ الاجتهاد ومتى تصلح الأحكام بالاجتهاد . وفيه أيضا ، المقابلة والمقارنة بين المتقدمين والمعاصرين في التعامل مع النصوص الشرعيّة .  
الفصل الخامس : أهمية الاجتهاد في عصر الحديث .
في هذا المكان ، يحاول البيان عن مدى حاجة الأمة إلى الاجتهاد وأسباب استعماله في الوقت الحاضر .
Senin, 19 Maret 2012 3 comments

5 Tokoh Ilmuan Islam Mengukir Dunia



1

     
  Ibnu Al-Baitar (1200 M) 
     Ahli Botani dan Farmasi


Nama Lengkap
Abu Muhammad Abdallah Ibn Ahmad Ibn al-Baitar Dhiya al-Din al-Malaqi.
Negeri Asal : Malaga – Spanyol (Al-Andalusia).
Buku Hasil Karyanya : al-Jami fi al-Adwiya al- Mufrada, al-Mughni fi al-Adwiya al-Mufrada.


       Sumbangsih utama Al-Baitar adalah Kitab al-Jami fi al-Adwiya al- Mufrada. Buku ini sangat populer dan merupakan kitab paling terkemuka mengenai tumbuhan dan kaitannya dengan ilmu pengobatan Arab. Kitab ini menjadi rujukan para ahli tumbuhan dan obat-obatan hingga abad 16. Ensiklopedia tumbuhan yang ada dalam kitab ini mencakup 1.400 item, terbanyak adalah tumbuhan obat dan sayur mayur termasuk 200 tumbuhan yang sebelumnya tidak diketahui jenisnya. Kitab tersebut pun dirujuk oleh 150 penulis, kebanyakan asal Arab, dan dikutip oleh lebih dari 20 ilmuwan Yunani sebelum diterjemahkan ke bahasa Latin serta dipublikasikan tahun 1758.
Karya fenomenal kedua Al-Baitar adalah Kitab al-Mughni fi al-Adwiya al-Mufrada yakni ensiklopedia obat-obatan. Obat bius masuk dalam daftar obat terapetik. Ditambah pula dengan 20 bab tentang beragam khasiat tanaman yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Pada masalah pembedahan yang dibahas dalam kitab ini, Al-Baitar banyak dikutip sebagai ahli bedah Muslim ternama, Abul Qasim Zahrawi. Selain bahasa Arab, Baitar pun kerap memberikan nama Latin dan Yunani kepada tumbuhan, serta memberikan transfer pengetahuan.
Kontribusi Al-Baitar tersebut merupakan hasil observasi, penelitian serta pengklasifikasian selama bertahun-tahun. Dan karyanya tersebut di kemudian hari amat mempengaruhi perkembangan ilmu botani dan kedokteran baik di Eropa maupun Asia. Meski karyanya yang lain yakni kitab Al-Jami baru diterjemahkan dan dipublikasikan ke dalam bahasa asing, namun banyak ilmuwan telah lama mempelajari bahasan-bahasan dalam kitab ini dan memanfaatkannya bagi kepentingan umat manusia.



Al-Buzjani (940 - 997 M) 
Ahli Matematika dan Astronomi

Nama Lengkap : Abul Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail al-bujzani.
Negeri Asal : Buzjan, Nishapur.
Buku Hasil Karyanya : Ilm al-Hisab (Buku Praktis Aritmatika), Alkitab Al-Kamil, Kitab al-Handasa (Geometri terapan).
Teori Paten Hasil Observasi :
·         Teori Relatif Segitiga Parabola.
·         Metode Konstruksi Segi empat.
·         Sinus 30 (Sin 30) dengan memakai delapan desimal.
·         Hubungan sinus dan formula 2 sin2 (a/2) = 1 – cos a dan sin a = 2 sin (a/2) cos (a/2).
·         Teori Tangen (Tan) dan Tabel Perhitungan Tangen.
·         Rumus Secan dan Cosecan.
·         Relasi Antar Garis-Garis Trigonometri ( merupakan dasar dari keberlanjutan studi Teori Conic ).
·         Variasi Pergerakan Bulan.



Al-Razi (240 - 320 H / 854 - 932 M)
Ahli Bedah (Rujukan Ilmu Bedah)

Nama Lengkap : Muhammad Bin Zakariya.
Asal Negeri : Ray, Iran ( Persia ).
Buku Hasil Karyanya : Al-Hawi Fi Ilm Al-Tadawi (30 jilid), Al-Mansuri.
Hasil Observasi :
·         Pengklasifikasian berbagai peralatan khusus untuk pembedahan dan operasi.
·         Bahan serat untuk menjahit luka terbuka.
·         Kaidah menentukan lokasi rumah sakit yang kondusif dengan uji coba sepotong daging.


Al-Battani/Albatenius ( 858 M ) 
Ilmuwan astronomi ( Penghitung Waktu tahun )

Nama Lengkap : Abu Abdallah Muhammad Ibn Sinan Al-Battani.
Negeri Asal : Battan, Harran – Suriah.
Karya monumental: Kitab Al-Zij, (diterjemahkan ke bahasa Latin, dengan judul De Scienta Stelleerum u De Numeris Stellerum et Motibus, diterjemahkan oleh Plato dan Trivoli).
Hasil Penelitian :
·         Penelitian yang dilakukan selama 42 tahun yang diawali pada masa mudanya di Raqqa, Suriah menghasilan penemuan-penemuan berikut : Perhitungan lamanya rotasi bumi terhadap matahari 365 hari, 5 jam, 46 menit,24 detik.
·         Garis bujur terajauh matahari mengalami peningkatan sebesar 16,47 derajat sejak perhitungan yang dilakukan oleh Ptolemy. Ini membuahkan penemuan yang penting mengenai gerak lengkung matahari. Penemuannya mengenai garis lengkung bulan dan matahari, pada 1749 kemudian digunakan oleh Dunthorne untuk menentukan gerak akselerasi bulan.
·         Penentuan hitungan secara akurat mengenai kemiringan ekliptik, panjangnya musim, dan orbit matahari.
·         Penemuan orbit bulan dan planet dan penetapan teori baru untuk menentukan sebuah kondisi kemungkinan terlihatnya bulan baru. Ini terkait dengan pergantian dari sebuah bulan ke bulan lainnya.

    
    Al-Khawarizmi 
  (770 – 880 M) 
     Penemu Algoritma




  Definisi Algoritma adalah langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis. Contoh sederhana adalah penyusunan sebuah resep makanan, yang biasanya terdapat langkah-langkah cara memasak masakan tersebut. Tapi, algoritma umumnya digunakan untuk membuat diagram alur (flowchart) dalam ilmu komputer / informatika.
Nama Lengkap : Abu Abdillah Muhammad Ibn Musa al-Khuwarizmi.
Negeri Asal : Kwarizm (Kheva) – Uzbekistan.
Karya Monumental : Buku-buku aritmetika; Al Jabr wa al Muqabilah, Al Jama’ Wal Tafreq bil Hisab al Hindi, Algebra, Al Maqala fi Hisab al- Jabr wa al-Muqabilah. Buku geografi ; Kitab Surah al-Ardhl (peta dunia).
Teori Paten Hasil Observasi :
·         Konsep Algoritma.
·         Teori Aljabar.
Beberapa Hasil Penelitian :
·         Pengembangan rincian tabel trigonometri yang memuat fungsi sinus, kosinus, dan kotangen serta konsep diferensiasi.
·         Pendekatan sistematis dan logis dengan menggunakan angka nol dalam ilmu aritmetik dan sistem desimal.
·         Pembuat peta dunia pertama di tahun 830, merevisi pandangan Ptolemeus dalam geografi serta memperbaiki beberapa bagiannya.
0 comments

Rumus Angka Istimewa, Angka Sembilan

9 x a = bc, maka b + c = 9

Dengan a = 1 < a < 10

Nilai 9a = bc


Pembuktian Rumus :
maka a = { 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 , 9 }
[ 9 x a = bc, maka b + c = 9 ]
9 x 2 = 18, maka 1 + 8 = 9
9 x 3 = 27, maka 2 + 7 = 9
9 x 4 = 36, maka 3 + 6 = 9
9 x 5 = 45, maka 4 + 5 = 9
9 x 6 = 54, maka 5 + 4 = 9
9 x 7 = 63, maka 6 + 3 = 9
9 x 8 = 72, maka 7 + 2 = 9
9 x 9 = 81, maka 8 + 1 = 9

Bila dilihat dari hasil perkalian, maka akan kita saksikan deretan angka-angka unik yang terbentuk dari perkalian angka Sembilan tersebut. Dilihat dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas di kedua sisinya.

 [ 1 ] [ 8 ]   adalah hasil dari 2 x 9
 [ 2 ] [ 7 ]   adalah hasil dari 3 x 9
 [ 3 ] [ 6 ]   adalah hasil dari 4 x 9
 [ 4 ] [ 5 ]   adalah hasil dari 5 x 9
 [ 5 ] [ 4 ]   adalah hasil dari 6 x 9
 [ 6 ] [ 3 ]   adalah hasil dari 7 x 9
 [ 7 ] [ 2 ]   adalah hasil dari 8 x 9
 [ 8 ] [ 1 ]   adalah hasil dari 9 x 9

                Bila kita melihat dari sisi yang berlainan dari hasil perkalian tersebut, akan ada angka unik lainnya yang terbentuk pula. Dan apabila dijumlahkan dengan pola dari kiri atas ke kanan bawah, hasilnya akan serempak sama dengan 8. Perhatikan warna yang sesuai dengan teliti !
2 x 9 = [ 1 ] [ 8 ]
3 x 9 = [ 2 ] [ 7 ] ------ 1 + 7 = 8
4 x 9 = [ 3 ] [ 6 ] ------ 2 + 6 = 8
5 x 9 = [ 4 ] [ 5 ] ------ 3 + 5 = 8
6 x 9 = [ 5 ] [ 4 ] ------ 4 + 4 = 8
7 x 9 = [ 6 ] [ 3 ] ------ 5 + 3 = 8
8 x 9 = [ 7 ] [ 2 ] ------ 6 + 2 = 8
9 x 9 = [ 8 ] [ 1 ] ------ 7 + 1 = 8
                
 Begitu pula pola sebaliknya, yaitu dari kanan atas ke kiri bawah, maka hasil penjumlahannya akan serempak sama dengan 10. Perhatikan warna yang sesuai dengan teliti !
 2 x 9 = [ 1 ] [ 8 ] ------ 8 + 2 = 10
3 x 9 = [ 2 ] [ 7 ] ------ 7 + 3 = 10
4 x 9 = [ 3 ] [ 6 ] ------ 6 + 4 = 10
5 x 9 = [ 4 ] [ 5 ] ------ 5 + 5 = 10
6 x 9 = [ 5 ] [ 4 ] ------ 4 + 6 = 10
7 x 9 = [ 6 ] [ 3 ] ------ 3 + 7 = 10
8 x 9 = [ 7 ] [ 2 ] ------ 2 + 8 = 10
9 x 9 = [ 8 ] [ 1 ]

-- Wallahu A'lam --
 
;