“Tolong Hapuskan Foto-Fotoku !!”
(Kisah Facebooker Malang)
Malam itu, sepulang dari kuliah, aku melihat teman-temanku
yang sedang duduk di teras. Mereka duduk termenung dengan cerita yang entah tentang
apa. Wajah-wajah mereka nampak serius mendengarkan cerita salah seorang dari
mereka. Aku penasaran dengan apa yang
mereka perbincangkan, rasa penasaranku membawaku untuk ikut duduk-duduk bersama
mereka. Setelah aku duduk, mereka menyapaku dan mempersilahkanku untuk
bergabung bersama mereka. Melihat ada yang baru datang, merekapun mengulang
cerita yang baru saja mereka dengarkan itu. Karena kebetulan ceritanya masih
baru dimulai, beruntunglah aku dapat mendengarkan cerita tersebut dari awal
alur. Sungguh ta’jub aku mendengarnya, sungguh tak ku duga malangnya nasib
perempuan itu, perempuan yang berperan penting dalam cerita tersebut. Perempuan
yang hobinya hampir menyamai hobiku, ber-facebook ria. Oleh karena itu saya
ingin sekali berbagi cerita ini kepada teman-temanku yang pada saat itu tidak
hadir di malam itu, semoga bermanfaat.
Suatu ketika ada
seorang remaja putri yang suka sekali bermain-main di dunia facebook. Seperti
yang dirasakan para faceboker pada umumnya, ia pun senang sekali chatting,upload
foto, update status dan lain lain, namun sayangnya ajal memanggilnya begitu cepat di harinya yang
kelam.
Singkat cerita,
setelah jenazah dikuburkan, sang ibu bermimpi bertemu dengan anak kesayanganya
itu. Sang anak berteriak histeris
meminta pertolongan dari sang ibu, ”Ibu..!! Tolong aku… aku kesakitan disini !”,
teriak sang anak . ”Kenapa, Nak??”, tanya ibu gelisah. “Tolong Ibu hapuskan foto-fotoku
yang ada di facebook itu”, Sang anak menimpal. ”Memangnya kenapa, Nak”,Tanya
ibunya keheranan. Remaja putri itu
menjawab dengan wajah murung penuh penyasalan ” Aku sungguh tak sadar diri Ibu,
aku mengumbar auratku disana, aku membiarkan beribu orang melihat apa yang
seharusnya tidak mereka lihat, aku sungguh menyesali semua itu, Ibu…sungguh!!”
sang ibu pun menangis pilu dengan apa yang dialami oleh anaknya.
Tiba-tiba sang ibu
terbangun dari tidurnya. Dengan wajah pucat, sang ibu pun bergegas bangun.
Seketika itu pula sang ibu langsung menghubungi teman-teman puterinya yang
sedang menjerit kesakitan di alam kuburnya. Sang Ibu sungguh terkejut sembari
kedua air matanya menetes air mata terisak-isak menangis setelah mendengarkan
keluhan dari teman-temannya yang menurutnya lebih tahu mengenai jejaring dunia maya yang masih asing terdengar
di telinga sang ibu ini. Bagaimana tidak? untuk menghapus foto-foto yang ada di
akun fb puterinya, terlebih dahulu harus mengetahui username dan password
sebagai kunci untuk membukanya. Sungguh menyedihkan, karena selama ini yang
mengetahuinya hanyalah sang puterinya itu sendiri. Sejak itulah, sang ibu hanya
bisa berharap bertemu puterinya dalam mimpi. Entah sampai kapan ia akan bertemu
kembali. Entah doa apa yang harus sang Ibu panjatkan agar puterinya diberikan
ketenangan di kediaman barunya itu.
Sobatku yang baik hati, Inilah arti sesungguhnya dari
sebuah penyesalan. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari cerita ini untuk
lebih berhati-hati dalam mengendalikan iman dan ketaqwaan kita ketika terjun ke dunia permainan situs jejaring
sosial yang katanya gratisan, unik, populer, menarik, dan mudah dijangkau ini.
0 comments:
Posting Komentar