Seperti
biasa, ketika aku membuka beranda facebookku selalu saja banyak pembaharuan-pembaharuan
info, status, atau iklan. Sesekali, bahkan seringnya, aku merasa hari-hariku
banyak dihabiskan di dunia aneh ini. Seringkali aku disibukkan oleh
status-status galau yang selalu saja mengotori ruang baca para penggunanya,
termasuk aku. Tidak hanya itu, beragam model iklan dan permainan kata-kata yang
selalu saja membuat jari-jemariku ini ingin meng-klick-nya atau malah
meng-kick-nya. Namun, kali ini lain, aku menemukan postingan cantik yang
kudapatkan dari salah satu grup yang cukup tenar di negeri ini. Meskipun ini
copy-paste, tapi buah renungannya tidak hanya untuk anggota grup itu saja
termasuk aku juga didalamnya. Melainkan aku juga ingin mengikutkan para
sahabatku untuk bersama-sama merenungi dan menikmati buah postingan itu.
Langsung saja ya Sob. . . ini teks aslinya :
" الشيخ
د.محمد حسن رحمه الله:
كنت أناقش أحد
الشباب المتشددين فسألته: هل تفجير ملهى ليلي في إحدى الدول المسلمة حلال أم حرام
؟
فقال لي : طبعا
حلال وقتلهم جائز.
فقلت له : لو
أنك قتلتهم وهم يعصون الله ما هو مصيرهم ؟
قال : النار
طبعاً..
فقلت له :
الشيطان أين يريد أن يأخذهم ؟
فقال: إلى
النّار طبعاً
فقلت له : إذن
تشتركون أنتم والشيطان في نفس الهدف وهو إدخال النّاس إلى النار !
وذكرت له حديث
رسول الله صلى الله عليه وسلم لمّا مرّت جنازة يهودي أخذ الرسول صلى الله عليه
وسلم يبكي فقالوا : ما يبكيك يا رسول الله ؟؟ قال : نفس أفلتت منّي إلى النار
فقلت : لاحظ
الفرق بينكم وبين رسول الله صلى الله عليه وسلم الذى يسعى لهداية الناس وإنقاذهم
من النار
أنتم في واد
والحبيب محمد صلى الله عليه وسلم في واد ".
Kurang
lebih arti yang mendekati benar adalah :
“Dr.
Muhammad Hassan menceritakan perbincangannya dengan dengan seorang pemuda yang
keras (dalam ber-Islam):
Dr.
Muhammad Hasan bertanya kepada pemuda itu :
"Apakah meledakkan Klub malam di suatu negara muslim halal ataukah
haram?".
Pemuda
itu menjawab: "Tentu saja halal, dan membunuh mereka pun
diperbolehkan".
Dr.
Muhammad Hasan bertanya kembali: "Kalau kamu membunuh mereka yang
bermaksiat, ke mana mereka akan kembali?".
Pemuda
itu menjawab: "Sudah pasti ke neraka".
Lalu
Dr. Muhammad Hasan bertanya lagi: "Sedangkan ke mana tujuan syaitan
menggoda manusia?".
Pemuda
itu menjawab: "Pasti ke neraka juga".
Dr.
Muhammad Hasan pun berkata padanya: "Berarti kalian telah bersekutu dengan
syaitan dalam satu tujuan yaitu menjerumuskan manusia ke dalam neraka!".
Dr.
Muhammad Hasan kemudian menyebutkan satu hadits Rasulullah saw ketika ada
jenazah orang Yahudi yang lewat di hadapannya kemudian Beliau menangis, maka
para sahabat bertanya: "Apa yang membuatmu menangis ya Rasulullah?"
Beliau menjawab:
"Aku telah membiarkan satu orang masuk neraka...".
Dr.
Muhammad Hasan berkata pada pemuda itu: "Perhatikan perbedaan pola pikir
kalian dengan Rasulullah saw yang berusaha untuk memberikan hidayah kepada
manusia dan menyelamatkannya dari siksa Api neraka? Kalian di satu sisi,
sedangkan Rasulullah saw dan Islam di sisi yang lain."
Subhanallah,
betapa mulianya akhlak Rasulullah saw. Betapa terpujinya perilaku Rasulullah.
Maha benar Allah yang memberikannya sebutan “Rahmatan lil A’lamin”. (sampai sini)
Jawaban
cerdik dari Dr.Muhammad membidik tepat ke pola pikir anak muda itu. Membungkam
mulutnya untuk menyangkal dan mengelak. Dan menurutku, Islam itu indah dan tidak perlu kekerasan. Eksistensi
peperangan di dalam Islam bukanlah mengacu terhadap kekerasan, kerusakan, dan
kehancuran. Melainkan hal yang terpenting adalah terciptanya perdamaian dan
kasih sayang dalam situasi keimanan yang stabil sebagai cermin dari perilaku
panutan kita, baginda Rasulullah saw. Bukankah kita semua tahu bahwa sampainya
Islam di Indonesia bukanlah hasil dari peperangan, bukan pula hasil kerja paksa??.
Bukankah kita semua pernah membaca, bahwa metode dakwah Rasulullah
bermacam-macam, tidak hanya dengan berperang, namun juga dengan kasih sayang,
dan justru metode yang kedua inilah yang paling mujarab?? Bukankah Rasulullah
lebih menyetujui genjatan senjata daripada peperangan sebagai buktinya adalah
perjanjian Hudaibiyah?? Yaa… setidaknya saudara-saudaraku seiman yang dibilang kaum
ekstrim itu sesekali membaca postingan ini. Ataupun kalau tidak sudi membacanya,
aku berharap perilaku Rasulullah yang tertuturkan dalam percakapan diatas
pernah mereka baca. Dan bukan sekadar membacanya, namun juga merenungi. Karena
aku yakin, Alquran yang aku baca adalah Alquran yang mereka baca. Kitab Hadist
yang aku baca, juga sama dengan yang mereka baca. –Sekian-
Wallahu'alam
bishowab
2 comments:
Subhanallah, Islam itu Damai bukan terorisme, terima kasih ustadz Jazzullah khair
Wa laka marratain,,:)
Posting Komentar