Sabtu, 05 Januari 2013

Memasukkan Orang ke Neraka Koq Bangga??!!




Seperti biasa, ketika aku membuka beranda facebookku  selalu saja banyak pembaharuan-pembaharuan info, status, atau iklan. Sesekali, bahkan seringnya, aku merasa hari-hariku banyak dihabiskan di dunia aneh ini. Seringkali aku disibukkan oleh status-status galau yang selalu saja mengotori ruang baca para penggunanya, termasuk aku. Tidak hanya itu, beragam model iklan dan permainan kata-kata yang selalu saja membuat jari-jemariku ini ingin meng-klick-nya atau malah meng-kick-nya. Namun, kali ini lain, aku menemukan postingan cantik yang kudapatkan dari salah satu grup yang cukup tenar di negeri ini. Meskipun ini copy-paste, tapi buah renungannya tidak hanya untuk anggota grup itu saja termasuk aku juga didalamnya. Melainkan aku juga ingin mengikutkan para sahabatku untuk bersama-sama merenungi dan menikmati buah postingan itu. Langsung saja ya Sob. . . ini teks aslinya :
" الشيخ د.محمد حسن رحمه الله:
كنت أناقش أحد الشباب المتشددين فسألته: هل تفجير ملهى ليلي في إحدى الدول المسلمة حلال أم حرام ؟
فقال لي : طبعا حلال وقتلهم جائز.
فقلت له : لو أنك قتلتهم وهم يعصون الله ما هو مصيرهم ؟
قال : النار طبعاً..
فقلت له : الشيطان أين يريد أن يأخذهم ؟
فقال: إلى النّار طبعاً
فقلت له : إذن تشتركون أنتم والشيطان في نفس الهدف وهو إدخال النّاس إلى النار !
وذكرت له حديث رسول الله صلى الله عليه وسلم لمّا مرّت جنازة يهودي أخذ الرسول صلى الله عليه وسلم يبكي فقالوا : ما يبكيك يا رسول الله ؟؟ قال : نفس أفلتت منّي إلى النار
فقلت : لاحظ الفرق بينكم وبين رسول الله صلى الله عليه وسلم الذى يسعى لهداية الناس وإنقاذهم من النار
أنتم في واد والحبيب محمد صلى الله عليه وسلم في واد ".
Kurang lebih arti yang mendekati benar adalah :
“Dr. Muhammad Hassan menceritakan perbincangannya dengan dengan seorang pemuda yang keras (dalam ber-Islam):
Dr. Muhammad Hasan bertanya kepada pemuda itu‏ ‏: "Apakah meledakkan Klub malam di suatu negara muslim halal ataukah haram?".
Pemuda itu menjawab: "Tentu saja halal, dan membunuh mereka pun diperbolehkan".
Dr. Muhammad Hasan bertanya kembali: "Kalau kamu membunuh mereka yang bermaksiat, ke mana mereka akan kembali?".
Pemuda itu menjawab: "Sudah pasti ke neraka".
Lalu Dr. Muhammad Hasan bertanya lagi: "Sedangkan ke mana tujuan syaitan menggoda manusia?".
Pemuda itu menjawab: "Pasti ke neraka juga".
Dr. Muhammad Hasan pun berkata padanya: "Berarti kalian telah bersekutu dengan syaitan dalam satu tujuan yaitu menjerumuskan manusia ke dalam neraka!".
Dr. Muhammad Hasan kemudian menyebutkan satu hadits Rasulullah saw ketika ada jenazah orang Yahudi yang lewat di hadapannya kemudian Beliau menangis, maka para sahabat bertanya: "Apa yang membuatmu menangis ya Rasulullah?" Beliau menjawab:
"Aku telah membiarkan satu orang masuk neraka...".
Dr. Muhammad Hasan berkata pada pemuda itu: "Perhatikan perbedaan pola pikir kalian dengan Rasulullah saw yang berusaha untuk memberikan hidayah kepada manusia dan menyelamatkannya dari siksa Api neraka? Kalian di satu sisi, sedangkan Rasulullah saw dan Islam di sisi yang lain."
Subhanallah, betapa mulianya akhlak Rasulullah saw. Betapa terpujinya perilaku Rasulullah. Maha benar Allah yang memberikannya sebutan “Rahmatan lil A’lamin”.  (sampai sini)
Jawaban cerdik dari Dr.Muhammad membidik tepat ke pola pikir anak muda itu. Membungkam mulutnya untuk menyangkal dan mengelak. Dan menurutku, Islam itu indah  dan tidak perlu kekerasan. Eksistensi peperangan di dalam Islam bukanlah mengacu terhadap kekerasan, kerusakan, dan kehancuran. Melainkan hal yang terpenting adalah terciptanya perdamaian dan kasih sayang dalam situasi keimanan yang stabil sebagai cermin dari perilaku panutan kita, baginda Rasulullah saw. Bukankah kita semua tahu bahwa sampainya Islam di Indonesia bukanlah hasil dari peperangan, bukan pula hasil kerja paksa??. Bukankah kita semua pernah membaca, bahwa metode dakwah Rasulullah bermacam-macam, tidak hanya dengan berperang, namun juga dengan kasih sayang, dan justru metode yang kedua inilah yang paling mujarab?? Bukankah Rasulullah lebih menyetujui genjatan senjata daripada peperangan sebagai buktinya adalah perjanjian Hudaibiyah?? Yaa… setidaknya saudara-saudaraku seiman yang dibilang kaum ekstrim itu sesekali membaca postingan ini. Ataupun kalau tidak sudi membacanya, aku berharap perilaku Rasulullah yang tertuturkan dalam percakapan diatas pernah mereka baca. Dan bukan sekadar membacanya, namun juga merenungi. Karena aku yakin, Alquran yang aku baca adalah Alquran yang mereka baca. Kitab Hadist yang aku baca, juga sama dengan yang mereka baca. –Sekian-
Wallahu'alam bishowab

2 comments:

rohmani366 mengatakan...

Subhanallah, Islam itu Damai bukan terorisme, terima kasih ustadz Jazzullah khair

El Mubarack mengatakan...

Wa laka marratain,,:)

Posting Komentar

 
;