Sabtu, 17 Maret 2012

Sajak

Halal Haram


Ketika yang halal dipersulit, dan yang haram dipermudah.

Ketika yang halal dipermalukan, dan yang haram diperbangga-banggakan.

Ketika yang halal dikucilkan, dan yang haram dibuat panutan.

Ketika yang halal dihina-hina, dan yang haram dipuja-puja.

Ketika yang halal tak punya tempat, dan yang haram ada dimana-mana.

Ketika yang halal dibilang aneh, dan yang haram dianggap maklum.

Ketika yang halal disembunyi-sembunyikan, dan yang haram bebas diumbar-umbarkan.

Ketika yang halal ditutup-tutupi, dan yang haram dipertontonkan.

Ketika yang halal disia-siakan, dan yang haram dimanfaatkan.

Ketika yang halal disebut musuh, dan yang haram disebut-sebut pahlawan.

Ketika yang halal dianggap petaka, dan yang haram dianggap rahmat.

Ketika yang halal dihargai mahal, dan yang haram diobral gratis.

Ketika yang halal diatasnamakan pribadi, dan yang haram diatasnamakan agama.

Ketika yang halal tidak boleh diketahui, dan yang haram wajib diberitakan.


Disaat inilah, berbuat yang halal seakan fitnah. Ibarat seseorang yang membawa bara api dengan kedua telapak tangannya ditengah hutan belantara yang gelap gulita di siang dan malamnya. Bila ia terus membawanya guna penunjuk jalan, pastilah tangannya terbakar. Rasanya panas dan menyiksa. Bila ia jatuhkan bara itu ketanah, bara api akan padam, lentera penerang jalan akanlah sirna, pastilah ia akan tersesat.

Ya Rabb,,kuatkanlah hamba-Mu ini untuk membawanya.
Kuatkanlah juga keluarga, kerabat, dan teman hamba.

-hamb-Mu yang terkulai lemah-

0 comments:

Posting Komentar

 
;